Kampung Muara Pecah adalah kampung yang berada di wilayah desa Pantai Bahagia kecamatan Muaragembong kabupaten Bekasi. Pada posisi 0,5 – 1,5 mdpl. 100 – 1.000 m dari tepi Laut Jawa. Usaha penduduk mayoritas sektor perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Di kampung ini telah lama berdiri Sekolah Dasar Negeri dan sebuah Masjid, juga terdapat pengolahan terasi yang mayoritas hasil produksinya dikirim ke Cirebon. Bahasa yang dipakai penduduk kampung ini adalah Betawi dan Banten Cirebonan. Sejak Kampung ini berdiri sekitar tahun 1860 sampai dengan sekarang geografisnya terpisah sekitar 2 km dari kampung sebelah terdekatnya.
Secara Etimologi :
MUARA menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tempat berakhirnya aliran sungai di laut, danau, atau sungai lain ; sungai yang dekat dengan laut.
PECAH menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah terbelah menjadi beberapa bagian.
KAMPUNG MUARA PECAH adalah Perkampungan yang dibentuk di dekat Muara Sungai Pecahan Citarum (Muara anak sungai).
Secara Histori :
Sungai Pecahan Citarum adalah anak sungai yang mengalir dari Timur ke Barat dari Sungai Citarum (sebagai Hulu) di Kp. Blubuk dan bermuara ke Laut Jawa di Baratnya, Kini Sungai Pecahan tersebut sudah tak ada lagi dan menjadi Jalan penghubung antara Kp. Blubuk dengan Kp. Muara Pecah hal itu disebabkan oleh sedimentasi (endapan) dari lumpur banjir Citarum (lihat peta 1882).
Kampung Muara Pecah ini terbentuk sekitar tahun 1860 pada masa kejayaan Muaragembong. Penghuni pertamanya adalah dari sebaran penduduk Kp. Blubuk desa Pantai Bahagia kecamatan Muaragembong yang keberadaannya telah lama, melalui jalur anak sungai atau pecahan sungai Citarum tersebut. Dampak Tsunami 27 Agustus 1883 mengakibatkan hancurnya pemukiman nelayan ini. Kampung sepi tak berpenghuni dan kembali menjadi hutan. Baru pada sekitar tahun 1903 seiring dengan kebijakan Ratu Belanda Wilhelmina (1901) tentang Transmigrasi, Irigasi dan Edukasi, barulah kampung ini dihuni kembali oleh para migran dari Banten, Cirebon, Indramayu dan lain-lain.
Dalam koran berbahasa Belanda BATAVIAASCH NIEUWSBLAD edisi tanggal 31 Januari 1903 memberitakan bahwa di Kp. Muara Pecah adalah penghasil ikan Bandeng, Kakap Batu, Kakap Putih dan Kakap Merah. Dan dalam koran HET NEIUWS VAN DEN DAG edisi 02 Oktober 1906 dikatakan bahwa dari Jalur Pantai antara Pelabuhan (Batavia) ke Kp. Muara Pecah adalah untuk tujuan pertahanan.
#symuge.12102019
Artikel Terkait
Cabuli 7 Anak-anak, Pemuda Karang Bahagia Di Bekuk Polisi
MTQ Tingkat Kecamatan Setu Resmi dibuka, Desa Lubang Buaya Targetkan Juara Umum
TELISIK NAMA KAMPUNG TENJO LAUT
Kepergok Warga, Pria diduga Pencuri Nekad Loncat Ke Kali Citarum
Pagar Batian ( Betawi Punya Cerita)