Bersatu Membuldoser Warga Kalimalang

- Selasa, 23 Agustus 2022 | 13:08 WIB
Anak-anak menyaksikan rumanya di Buldoser aparat (Tanloid Derik)
Anak-anak menyaksikan rumanya di Buldoser aparat (Tanloid Derik)

Orang-orang di sepanjang Kalimalang disekitar Kecamatan Tambun dan Cibitung pada umumnya segera bisa menyadari bahwa suatu saat pasti mereka kena depak. Sebab mereka memang menempati tanah negara dan peringatan akan hal itu sudah beberapa kali disampaikan kepada mereka.

Baca Juga: Ketika Gus Dur Hampir Jadi Ketua PPP

Karena itu ketika tiga hari berturut-turut tim gabungan yang terdiri dari Kodim, Polres, PLN, Perum otorita jati luhur, Kejaksaan, Pengadilan, Pemda Kabupaten Bekasi dan beberapa instansi lain ramai-ramai mendatangkan buldoser untuk menggusur bangunan milik mereka, orang-orang itu tahu bahwa mereka tidak bakal bisa melawan.

Baca Juga: Dari Soekarno Ke Soeharto

" Kami hanya menginginkan musyawarah, sebab toh selama ini kami menempati tanah dengan membayar sewa kepada Perum Otorita Jatiluhur " Ujar Suryo, Ketua Koperasi Berkah Salira. Yang baru terbentuk 6 Juni lalu. Baru beberapa hari diresmikan kantor koperasi (bertempat di rumah Suryo) ikut tergusur juga. Beberpaa orang dibawah pimpinan Suryo kemudian lari ke DPR-RI untuk mengadukan perlakuan yang tak menyenangkan itu.

Baca Juga: Persatuan Jawara Dalam Jalan Kemerdekaan

Padahal sebelum ini kami telah mengasu ke DPRD dan DPRD setuju untuk menjembatani diasakan nya musyawarah antara Pemda, Perum Otorita Jatiluhur dan Masyarakat.

Tapi mereka merasa terkecoh, ketika ternyata kesepakatan itu dilanggar. Pada Selasa siang pukul 10.00.Tiga Buldozer membongkar rumah-rumah, warung-warung dan bangunan bengkel tempat usaha yang ada di sepanjang Kalimalang. Sampai sekitar pukul 15.00 mereka telah merobohkan 490 bangunan. Hari berikutnya bertambah lagi 19O bangunan

Baca Juga: Pemerintah Jepang Dorong Anak Muda Perbanyak Konsumsi Miras

Serangan kikat ini tak diduga-duga. Tidak semua barang-barang bisa diselamatkan ketika rumah mereka dirobohkan .

Baca Juga: Peringati HUT Kemerdekaan RI Ke 77,Komunitas Historika Bekasi Adakan Jelajah Tempat Bersejarah

" Biar rumah kami dirobohkan, mereka akan kuwalat " Teriak seorang ibu yang rumahnya dirobohkan. Tetapi Buldozer tidak akan bisa dihentikan hanya dengan serapah.

 Sumber : Tabloid Detik no 067.Juni.1994

 

Halaman:

Editor: Agah Handoko

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Telisik Sungai Cikarang

Kamis, 28 September 2023 | 21:30 WIB

KH Raden Ma'mun Nawawi, Sahabat dan Rokok

Kamis, 28 September 2023 | 21:10 WIB

TELISIK KAMPUNG BULAK TEMU. BEKASI

Selasa, 20 Juni 2023 | 21:52 WIB

MERABA JEJAK ISLAM DI JATIMULYA. TAMBUN

Senin, 19 Juni 2023 | 22:25 WIB

Cerita Pondok Ranggon Bekasi

Minggu, 18 Juni 2023 | 22:40 WIB

ALHAYTHAM, GENGGAM SEMESTA DARI RUANG KELAM

Sabtu, 17 Juni 2023 | 22:51 WIB

TELISIK SUNGAI YANG HILANG DAN BERUBAH DI BEKASI

Sabtu, 17 Juni 2023 | 20:30 WIB

TELISIK KAMPUNG PENOMBO

Jumat, 16 Juni 2023 | 20:06 WIB

MENYELISIK NAMA KAMPUNG MUARA

Kamis, 15 Juni 2023 | 21:57 WIB

Pesan Pak Harto Untuk Prabowo

Selasa, 13 Juni 2023 | 22:26 WIB

Jejak Westerling di Bekasi

Minggu, 11 Juni 2023 | 22:44 WIB

Merah Putih KH Noer Ali

Minggu, 11 Juni 2023 | 20:39 WIB

PENAMAAN KAMPUNG SASAK TIGA

Jumat, 9 Juni 2023 | 18:50 WIB

TELISIK NAMA KAMPUNG MUARA BLACAN

Kamis, 8 Juni 2023 | 19:19 WIB

ASAL USUL NAMA KAMPUNG MUARA PECAH

Rabu, 7 Juni 2023 | 18:49 WIB

TELISIK NAMA KAMPUNG TENJO LAUT

Selasa, 6 Juni 2023 | 19:39 WIB

ASAL USUL NAMA KAMPUNG KELAPA DUA

Senin, 5 Juni 2023 | 21:24 WIB

Asal usul Kampung Bugis Bekasi

Minggu, 4 Juni 2023 | 14:29 WIB
X