TUGU MUSEUM BEKASI

- Jumat, 26 Agustus 2022 | 21:20 WIB
Tugu Museum Bekasi (Amat)
Tugu Museum Bekasi (Amat)

Museum Bekasi, hadir berkat tuntutan penting edukasi dan eksistensi. Demi pengetahuan dan jati diri masyarakat, khususnya warga Bekasi, tentang sejarah dan budaya daerah sendiri kian tinggi. Diharap, makin tumbuh kecintaan terhadap Bekasi, sebagai lingkungan tinggal yang harus dijaga harmoninya.

Baca Juga: Cord Iwan Fals - Manusia Setengah Dewa

Museum Bekasi, karenanya dihadirkan dengan konsep yang tidak lepas dari filosofi berdasar fakta sejarah dan budaya Bekasi. Sekira tahun 2016, para pemuda pencinta sejarah dan budaya, memelopori pendirian Museum Bekasi. Menyuguh informasi sejarah dan budaya Bekasi, dan terus menggali potensi sumber dayanya yang masih terpendam.

Baca Juga: Viral, Video Turis Asing Wanita di Bali Rebut HP Orang Yang Merekamnya

Empat tahun berjalan, barulah Pemerintah Kabupaten Bekasi mengembangkan museum. Menggelontorkan dana APBD 2020 dan dana tambahan, dengan total sekira 39 milyar rupiah. Digunakan untuk merevitalisasi Gedung Juang menjadi museum dengan fasilitas canggih. Kini revitalisasi telah selesai, selain di dalam Gedung Juang menyuguh ragam informasi sejarah dan budaya, bernuansa wiyata maupun wisata, lewat tuangan sarana teknologi digital. Rekaman fakta sejarah, juga disuguh melalui Tugu Museum Bekasi, yang berdiri tinggi lagi bernilai seni, di muka halaman depannya.

Baca Juga: MENEBAK JEJAK ISLAM DALAM BALADA ONDEL ONDEL (3)

Museum Bekasi, dengan tugunya. Meski baru beberapa waktu ini dibuka untuk umum. Hadirnya, langsung menjadi salah satu "icon", tanda identitas kebekasian yang begitu menarik animo masyarakat. Media sosial ramai dengan foto, video, dan narasi tentang Tugu Museum Bekasi. Maka penting kiranya mengetahui arti, atau makna yang disimbolkan tugu ini. Dilihat dari struktur dan bentuk tampak fisiknya, setidaknya ada enam, simbol utama yang kiranya bisa ditarik maknanya. Yaitu umpak (pondasi), batang (garis vertikal), kelopak bunga, putik (puncak), kulit, danwarna.

Baca Juga: Lucinta Luna Memiliki Sosok Pria Pujaan Hati, Siapa Nich?

Pada umpak tugu, terdapat tulisan yang menunjukkan muasal, atau evolusi sebutan nama Bekasi (Chandrabaga, Baghasasi, Bekassi, dan Bekasi). Ini artinya, seperti diungkap oleh Poerbatjaraka (1884 - 1964), seorang ahli bahasa Sansekerta dan Jawa Kuno. Sebutan nama Bekasi, lahir dari evolusi kata "Chandrabhaga", yang sudah ada sejak zaman kerajaan Tarumanagara. Khususnya pada masa Raja Purnawarman (395-434 M), yang melekati "Chandrabhaga" sebagai nama sebuah sungai. Yaitu sungai yang kini dikenal sebagai Kali Bekasi. Sungai yang di sisinya berdiri istana Tarumanagara.

Baca Juga: BCL di Sosor Oleh Pemuda Asal Bekasi, Siapa si Dia?

Kata "Chandra" dalam bahasa Sansekerta, sama dengan kata "sasi" dalam bahasa Jawa, yang berarti "bulan", dan kata "bhaga" artinya "bagian". Terjadi peralihan struktur ujaran, dari "Bhagachandra" dalam bahasa Sansekerta, menjadi "Bhagasasi" dalam bahasa Jawa. Sehingga bisa dikatakan "Bhagasasi" memiliki arti "bagian dari bulan". Dalam keseharian, ujarannya sering disederhanakan, dari "Bhagasasi" jadi "Bhagasi". Dari ujaran "Bhagasi" inilah, kemudian menjadi Bekasi, seperti lazim digunakan kini.

Baca Juga: Hasil Sidang Etik, Ferdy Sambo Diberhentikan Dengan Tidak Hormat

Terusnya, adalah julangan lima belas buah garis vertikal, menyimbolkan tanggal 15. Garis vertikal ini, sebagian menjadi batang bagi delapan lembar kelopak bunga, dan menunjuk arti hitungan bulan ke-8 (Agustus). Keduanya memvisualisasikan tanggal dan bulan lahirnya Kabupaten Bekasi, 15 Agustus 1950.

Baca Juga: Hasil Sidang Etik, Ferdy Sambo Diberhentikan Dengan Tidak Hormat

Halaman:

Editor: Agah Handoko

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Telisik Sungai Cikarang

Kamis, 28 September 2023 | 21:30 WIB

KH Raden Ma'mun Nawawi, Sahabat dan Rokok

Kamis, 28 September 2023 | 21:10 WIB

TELISIK KAMPUNG BULAK TEMU. BEKASI

Selasa, 20 Juni 2023 | 21:52 WIB

MERABA JEJAK ISLAM DI JATIMULYA. TAMBUN

Senin, 19 Juni 2023 | 22:25 WIB

Cerita Pondok Ranggon Bekasi

Minggu, 18 Juni 2023 | 22:40 WIB

ALHAYTHAM, GENGGAM SEMESTA DARI RUANG KELAM

Sabtu, 17 Juni 2023 | 22:51 WIB

TELISIK SUNGAI YANG HILANG DAN BERUBAH DI BEKASI

Sabtu, 17 Juni 2023 | 20:30 WIB

TELISIK KAMPUNG PENOMBO

Jumat, 16 Juni 2023 | 20:06 WIB

MENYELISIK NAMA KAMPUNG MUARA

Kamis, 15 Juni 2023 | 21:57 WIB

Pesan Pak Harto Untuk Prabowo

Selasa, 13 Juni 2023 | 22:26 WIB

Jejak Westerling di Bekasi

Minggu, 11 Juni 2023 | 22:44 WIB

Merah Putih KH Noer Ali

Minggu, 11 Juni 2023 | 20:39 WIB

PENAMAAN KAMPUNG SASAK TIGA

Jumat, 9 Juni 2023 | 18:50 WIB

TELISIK NAMA KAMPUNG MUARA BLACAN

Kamis, 8 Juni 2023 | 19:19 WIB

ASAL USUL NAMA KAMPUNG MUARA PECAH

Rabu, 7 Juni 2023 | 18:49 WIB

TELISIK NAMA KAMPUNG TENJO LAUT

Selasa, 6 Juni 2023 | 19:39 WIB

ASAL USUL NAMA KAMPUNG KELAPA DUA

Senin, 5 Juni 2023 | 21:24 WIB

Asal usul Kampung Bugis Bekasi

Minggu, 4 Juni 2023 | 14:29 WIB
X