Dua Perawan Di Bilik Kontrakan

- Senin, 20 Februari 2023 | 15:48 WIB
Demo Buruh  (Tabloid Adil Januari2001)
Demo Buruh (Tabloid Adil Januari2001)

 

Potret Sriningsih ( 25) dan Maisaroh (26) tak jauh beda dengan kehidupan sesama mereka kaum butuh. Dua perawan itu tinggal dirumah -lebih tepat disebut bilik berukuran 2,5× 3 meter- yang mereka kontrak berdua Rp 90 ribu perbulan. Di Kampung Babelan. Bekasi.

Pasti tidak akan ada ya g heran jika mereka mengaku mendapat gaji Rp 7000 per hari dari perusahaan tempat mereka bekerja. PT Indah Perkasa, sebuah pabrik permen.

Ketika ditanya apakah itu cukup?, mereka juga menjawab dengan kalimat -kalimat biasa. " Tidak banyaknya, cukup untuk makan saja " Kata Maesaroh.

Setahun lalu mereka masih bisa menabung sedikit tapi malang tak dapat ditepia. Kini tak bisa lagi ' tutur Sriningsih

Maka saat semua menjadi sulit, pendapatan perbulan yang tak sampai Rp 300 ribu itu pun masih ditarik-tarik lagi agar cukup.

Tapi ibarat sarung pendek yang dipakai selimut untuk tidur. Ditarik ke atas kaki di gerumur nyamuk, dijejak ke bawah, gantian muka yang bentol+bentol

"Semua mesti dicikup-cukupin " Tutur mereka berdua tersenyum getir.

Satu - satunya yang mengurangi beban adalah kehidupan mereka berdua yang masih lajang, tapi enganlajbjika mereka berdua masih harus mengirim uang ke kampung halaman.

Di pabrik, kecuali gaji dan tunjangan
yang tidak seberapa. Sebenarnya pernah tertolong ketika bisnis masih bergairah. Mereka sering mendapat tambahan uang lembur tapi sekarang tidak lagi. Bahkan pada jam-nam kerja mereka sering tidak mengerjakan apa-apa.

"Saya dengar ada krisis moneter, sehingga produksi berkurang " Kata Sri ningsih

Mereka mungkin tinggal menunggu giliran menyus teman-teman yang lebih dulu kehilangan pekerjaan karena PHK. Itu bisa terjadi kapan pun dengan dalih apapun.

" Sekarang salah sedikit saja langsung dapat teguran dan surat peringatan. Kami jadi hati-hati sekali ' Maisaroh menimpali

Mogok? , ah itu sama sekali tidak terbayang dalam benak mereka. Alasan nya, biasa, takut di pecat. Karenanya mereka tak pernah mau mogok. Tidak juga ketika diajak para aktifis itu

Halaman:

Editor: Agah Handoko

Tags

Artikel Terkait

Terkini

PENAMAAN KAMPUNG SASAK TIGA

Jumat, 9 Juni 2023 | 18:50 WIB

TELISIK NAMA KAMPUNG MUARA BLACAN

Kamis, 8 Juni 2023 | 19:19 WIB

ASAL USUL NAMA KAMPUNG MUARA PECAH

Rabu, 7 Juni 2023 | 18:49 WIB

TELISIK NAMA KAMPUNG TENJO LAUT

Selasa, 6 Juni 2023 | 19:39 WIB

ASAL USUL NAMA KAMPUNG KELAPA DUA

Senin, 5 Juni 2023 | 21:24 WIB

Asal usul Kampung Bugis Bekasi

Minggu, 4 Juni 2023 | 14:29 WIB

TELISIK KAMPUNG TAMBELANG

Sabtu, 3 Juni 2023 | 09:08 WIB

TELISIK NAMA KAMPUNG SELANG

Jumat, 2 Juni 2023 | 17:24 WIB

ASAL USUL NAMA KAMPUNG CABANG BUNGIN

Kamis, 1 Juni 2023 | 07:33 WIB

TELISIK NAMA KAMPUNG GARON.

Selasa, 30 Mei 2023 | 22:38 WIB

ASAL USUL NAMA KAMPUNG MUARA GEMBONG

Senin, 29 Mei 2023 | 22:39 WIB

Hario Kecik dimata Prabowo Subianto

Kamis, 6 April 2023 | 20:25 WIB

Provinsi Sunda dan Berulangnya Sejarah

Minggu, 2 April 2023 | 12:42 WIB

Monorail Era Kolonial Belanda, Hadir Sejak Awal Abad 19

Selasa, 21 Februari 2023 | 09:51 WIB

Sejarah Jalan HM Joyomartonoo. Bulak Kapal. Bekasi

Selasa, 21 Februari 2023 | 09:17 WIB
X