Potret Sriningsih ( 25) dan Maisaroh (26) tak jauh beda dengan kehidupan sesama mereka kaum butuh. Dua perawan itu tinggal dirumah -lebih tepat disebut bilik berukuran 2,5× 3 meter- yang mereka kontrak berdua Rp 90 ribu perbulan. Di Kampung Babelan. Bekasi.
Pasti tidak akan ada ya g heran jika mereka mengaku mendapat gaji Rp 7000 per hari dari perusahaan tempat mereka bekerja. PT Indah Perkasa, sebuah pabrik permen.
Ketika ditanya apakah itu cukup?, mereka juga menjawab dengan kalimat -kalimat biasa. " Tidak banyaknya, cukup untuk makan saja " Kata Maesaroh.
Setahun lalu mereka masih bisa menabung sedikit tapi malang tak dapat ditepia. Kini tak bisa lagi ' tutur Sriningsih
Maka saat semua menjadi sulit, pendapatan perbulan yang tak sampai Rp 300 ribu itu pun masih ditarik-tarik lagi agar cukup.
Tapi ibarat sarung pendek yang dipakai selimut untuk tidur. Ditarik ke atas kaki di gerumur nyamuk, dijejak ke bawah, gantian muka yang bentol+bentol
"Semua mesti dicikup-cukupin " Tutur mereka berdua tersenyum getir.
Satu - satunya yang mengurangi beban adalah kehidupan mereka berdua yang masih lajang, tapi enganlajbjika mereka berdua masih harus mengirim uang ke kampung halaman.
Di pabrik, kecuali gaji dan tunjangan
yang tidak seberapa. Sebenarnya pernah tertolong ketika bisnis masih bergairah. Mereka sering mendapat tambahan uang lembur tapi sekarang tidak lagi. Bahkan pada jam-nam kerja mereka sering tidak mengerjakan apa-apa.
"Saya dengar ada krisis moneter, sehingga produksi berkurang " Kata Sri ningsih
Mereka mungkin tinggal menunggu giliran menyus teman-teman yang lebih dulu kehilangan pekerjaan karena PHK. Itu bisa terjadi kapan pun dengan dalih apapun.
" Sekarang salah sedikit saja langsung dapat teguran dan surat peringatan. Kami jadi hati-hati sekali ' Maisaroh menimpali
Mogok? , ah itu sama sekali tidak terbayang dalam benak mereka. Alasan nya, biasa, takut di pecat. Karenanya mereka tak pernah mau mogok. Tidak juga ketika diajak para aktifis itu
Artikel Terkait
Momen Unik Prajurit TNI dan Belanda di Masa Perang Kemerdekaan
Banyak Data Alamat Pemilih Tidak Sesuai Dengan Lokasi TPS, Warga Setu Berharap KPUD Perbaiki Data
Pacaran Online Setahun, Transfer Uang Jutaan. Datang Ke Indonesia, Lamaran Warga India Ini Ditolak Keluarga
PSI Kampanyekan Program BPJS Gratis, Dea Tunggaesti : Kami Perjuangkan Amanat Konstitusi
Helikopter Kapolda Jambi Yang Jatuh Berhasil Ditemukan, Penumpang Selamat